Rabu, 15 Maret 2017

darah rendah



12 Ciri Ciri Darah Rendah dan Cara Mengatasinya

SESEORANG yang sedang antre tiba-tiba saja merasakan mata berkunang-kunang, pusing tujuh keliling, dan kemudian pingsan jatuh terjerembab. Meski  secara seloroh banyak yang menyebutnya belum sarapan pagi atau tidak makan seharian, namun tanda-tanda itu sebenarnya mengarah pada penderita tekanan darah rendah.
Apakah tekanan darah rendah itu?
Tekanan darah rendah adalah sebuah ukuran dari jantung untuk memompakan darah dan bersirkulasi ke seluruh tubuh.  Sirkulasi darah ini akan menekan dinding-dinding pembuluh darah. Tekanan darah akan memompa darah ke arteri-arteri tubuh dan dikembalikan lagi ke jantung melalui pembuluh vena.  Perbedaan tekanan inilah yang akan menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi (hipertensi), tekanan darah normal, atau tekanan darah rendah (hipotensis).  Ciri-ciri khas ini dapat dilihat dari kecenderungan fisik seseorang yang mengalami tekanan darah rendah.
Ciri-ciri Khas Tekanan Darah Rendah
  1. Penderita Pusing, Sakit Kepala. Hal ini terjadi karena darah tidak mampu membawa oksigen yang cukup ke otak. Akibatnya penderita akan mengeluh pusing di kepala. Kepala berkunang-kunang yang sering disebut sebagai pusing tujuh keliling. Tekanan  darah rendah dapat menyebabkan pingsan. Sakit kepala karena tekanan darah tidak stabil disebut dengan ortostatik.
  2. Kabur dan Berkunang-kunang. Penglihatan tiba-tiba akan kabur beberapa saat kemudian, dan kadang selalu berulang. Hal ini bisa dibedakan dengan kekaburan karena mata minus. Bisa juga hal ini terjadi karena duduk terlalu lama kemudian berdiri. Biasanya keseimbangan terganggu, dan bisa menyebabkan penderita jatuh ambruk. Bisa juga terjadi pada saat penderita berdiri terlalu lama, misalnya saat antre atau mengikuti upacara.
  3. Pucat, Loyo, Tidak Bersemangat. Penderita akan terlihat pucat, dingin, denyut nadi lemah (atau denyut tidak stabil) karena suplai darah ke otak sedikit sekali. Tubuh terasa dingin karena suplai darah lambat dan tidak sampai ke jaringan tepi/mucosa tubuh. Rasa dingin biasanya mudah dideteksi terjadi di kaki, tangan, telinga, atau di bibir yang membiru. Biasanya diiringi dengan peluh deras yang keluar.
  4. Perut Mual-mual. Mual-mual biasanya akan menyerang tiba-tiba dan terjadi berulang. Tubuh akan merasa letih-lemas, tidak bertenaga, bahkan untuk sekadar menopang kedua kaki dan membawa kedua tangan saja tidak cukup kuat.  Hal ini terjadi  karena tidak cukup energi  yang dibawa darah ke otak, organ atau kulit.
  5. Nafas Cepat dan Dangkal. Hal ini merupakan reaksi tubuh (paru-paru) untuk mengimbangi ketidakmampuan darah untuk  mengikat oksigen yang akan diedarkan ke ke seluruh tubuh. Sesak  nafas terjadi karena ketika tekanan darah ke jantung melemah maka otot jantung dan otot intra- tulang dada terganggu. Akibatnya akan terjadi sesak nafas dan nyeri  pada dada.  Kadang dirasakan denyut jantung  terganggu dan tidak teratur (aritmia).
  6. Otak Tidak Mampu Bekerja. Konsentrasi akan berkurang, dan penderita tidak bisa berpikir jernih.  Hal ini akan membuat penderita mengalami kebingungan karena kekurangan suplai oksigen dalam otak.  Kalau sedang bekerja (atau sekolah) tidak mampu berpikir cepat dan mengerjakan tugas dengan tangkas. Dalam beberapa kasus sering menyebabkan depresi.
  7. Mengantuk. Kurangnya suplai oksigen juga akan membuat penderita sering menguap, mengantuk. Darah yang berisi oksigen dan kaya nutrisi/energi terlalu lemah untuk dipompakan ke otak.
  8. Rasa Haus yang Berlebihan. Minum banyak merupakan kompensasi tubuh untuk memacu pergerakan sirkulasi cairan dalam tubuh.  Air menjadi sangat penting untuk menormalisir tekanan darah.
  9. Lemas
  10. Kebingungan
  11. Kepala terasa ringan
  12. Badan terasa dingin
Ciri-ciri tadi bisa juga ditambah adanya faktor lain yang diketahui memicu tekanan darah rendah. Di antaranya, seperti  berkeringat yang berlebihan, berkemih yang banyak, kurang tidur, kurang istirahat, atau haid yang berlebihan (abnormal).

Ukuran Medis Darah Normal

Tekanan  darah ini ditulis dengan angka pecahan seperti 120/90 milimeter air raksa (mm Hg), yang dikenal dengan istilah spesifik sistolik dan diastolik. Sistolik merupakan angka pecahan yang berada di atas.
sponsored links
Sistole menunjukkan tekanan pada arteri ketika jantung memompakan darah (kontraksi) ke seluruh tubuh. Diastolik merupakan angka pecahan di bawah, yang menunjukkan tekanan di arteri ketika otot jantung mengendur (relaksasi). Angka sistolik selalu lebih tinggi ketika jantung memompa daripada saat jantung mengendur. Angka normal sistolik pada usia di bawah 40 tahun (parameter saat ini) berkisar antara 90-120 milimeter Hg. Angka diastiolik berkisar antara 60-80 mm Hg. Tekanan yang berada dibawah ukuran itu disebut dengan tekanan  darah rendah (hipotensi).

Kapan anda Mengalami darah rendah

Seseorang akan dikatakan bertekanan darah rendah (hipotensi) jika tekanan darah (TD) yang dimiliki sistolik-nya hanya mencapai  90 mm Hg atau kurang dari itu. Sementara diastolik nya hanya 60 mm Hg atau kurang dari itu. Orang dewasa normal memiliki tekanan 120/90 mm Hg.  Kejadian penyebab darah rendah  pada wanita dan laki-laki sama. Meskipun demikian, ada kecenderungan tekanan darah rendah terjadi pada wanita karena perdarahan, menstruasi berlebih atau darah berkurang sewaktu melahirkan.
Tekanan darah rendah atau hipotensi  hampir mirip dengan anemia.  Anemia terjadi karena seseorang menderita kekurangan sel darah merah atau haemoglobin. Pengukuran anemia dilakukan melalui serangkaian test darah. Bahaya anemia hampir sama dengan tekanan darah rendah. Sementara tekanan darah rendah terjadi bila seseorang  mengalami tekanan darah yang cenderung lebih rendah dari tekanan  darah normal. Pengukuran tekanan darah rendah melalui alat yang disebut tensimeter.

Akibat Darah Rendah

Tekanan darah rendah atau hipotensi, akan membuat jantung  terlalu rendah kekuatannya untuk membawa oksigen dan nutrisi untuk organ vital seperti otak, jantung dan ginjal. Akibatnya, pada saat dibutuhkan, organ tersebut tidak mampu bekerja dengan baik.  Pada beberapa kasus tekanan  darah rendah bisa membahayakan jiwa.  Penderita tekanan darah rendah, hindari risiko penderita hilang keseimbangan dan jatuh terjerembab. Efek dari jatuhnya ini yang berbahaya karena akan menyebabkan efek kesehatan lainnya. Ketika tidur, kadangkala penderita tekanan darah rendah tidak memperhitungkan ketersediaan oksigen dalam otaknya.  Langsung saja bangun dari tidur, dan pergi ke kamar mandi tanpa memberikan kesempatan oksigen untuk naik dan berkumpul dahulu di otak.  Akibatnya penderita sering jatuh di kamar mandi, dan bisa berakibat fatal.
Mengapa seseorang bisa menderita tekanan darah rendah?.  Penyebab darah rendah bermacam-macam. Seperti  misalnya, seseorang terjadi kehilangan cairan atau darah saat diarhe, muntah, dehidratasi, perdarahan, infeksi berat, gangguan pada jantung, efek penggunaan obat sehingga menurunkan tekanan darah (TD) seperti obat anti hipertensi, anti depresi, anti diuresis (perangsang buang air kecil), faktor hormonal, hipoglikemia, hipotyroid atau hipertiroid. Tekanan darah rendah bisa juga karena gangguan medis. Tekanan darah rendah biasanya tidak ditentukan oleh besarnya tekanan darah dalam pembuluh darah, tetapi ditentukan oleh ciri-ciri yang khas pada penderita tekanan darah rendah.

Cara Atasi Tekanan Darah Rendah

Meskipun bukan sebuah penyakit, namun tekanan darah rendah bisa menjadi  tanda agar mewaspadai  kesehatan tubuh. Tips di bawah ini merupakan langkah cara mengatasi penderita tekanan darah rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar