Ciri-ciri Kanker Rahim
Sebagian dari kita masih kerap bingung dalam membedakan kanker rahim dan kanker serviks
di mana keduanya malah dikira adalah hal yang sama. Padahal kanker
rahim memiliki nama lain yaitu kanker uterus yang juga diketahui sebagai
tumor ganas. Jenis kanker ini asalnya adalah dari pertumbuhan tumor
ganas yang ada berkembang di bagian lapisan rahim.
Wanita yang sudah masuk usia sekitar 50 tahun lebih atau sudah
termasuk usia lanjut dan sudah melewati masa menopause biasanya lebih
rentan terkena kanker rahim. Ini dikarenakan kanker rahim merupakan
hasil produksi dari tumor ganas yang berkembang biak dengan tak
diketahuinya pertumbuhan itu sendiri. Sekitar 5-10 tahun adalah waktu
yang dibutuhkan oleh tumor ini untuk bertumbuh dan menyerang para
wanita.Meski demikian, tak menutup kemungkinan bagi wanita yang belum menopause namun kerap terjadi pendarahan di luar siklus datang bulan biasanya untuk mengalami kanker rahim. Para wanita sebaiknya tak menyepelekan kanker rahim walaupun kanker ini tak masuk dalam 10 besar kanker pembunuh wanita. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini adalah para wanita dengan risiko terkena kanker rahim lebih besar:
- Wanita dengan usia 50 tahun lebih (yang sudah menopause).
- Wanita dengan masalah kegemukan alias obesitas.
- Wanita yang tak mempunyai anak.
- Wanita yang pada usia 12 tahun mengalami datang bulan pertama.
- Wanita yang pernah mengidap penyakit ovarium polikista atau bahkan tengah terkena penyakit tersebut.
- Wanita yang pernah punya diabetes maupun hipertensi atau darah tinggi.
- Wanita yang menyukai makanan-makanan tak sehat di mana di dalam makanan tersebut terkandung pengembang sel kanker. Makanan berkarsinogen tinggi juga bahaya apalagi kalau dikonsumsi dalam waktu yang cukup panjang. Makanan yang bisa meningkatkan risiko kanker rahim adalah yang di dalamnya terdapat kadar pengawet makanan tinggi serta bahan-bahan kimia lain.
Berikut ini adalah ciri-ciri kanker rahim yang kiranya mampu memberikan kita bayangan akan seperti apa kanker rahim itu agar bisa cepat menanganinya.
- Pendarahan setelah Menopause
Pada wanita yang sedang mengalami masa datang bulan atau haid, keluarnya darah atau pendarahan merupakan hal yang biasa, tapi kalau pendarahan terjadi sesudah menopause terjadi atau mungkin terjadinya saat bukan dalam jadwal menstruasi. Memeriksakan lebih lanjut tak ada salahnya karena dokter lebih tahu dan kita pun memiliki peluang untuk menanganinya dengan benar sebelum menjadi lebih parah.
(Baca juga: kanker payudara)
Wanita memang kerap mengganggap keputihan sebagai hal yang wajar karena nanti pasti akan hilang sendiri dan ini bukan hal yang serius. Anggapan seperti ini justru salah karena keputihan adalah cairan yang dikeluarkan dari vagina dengan wujud lendir berwarna bening tanpa adanya rasa gatal maupun tanpa bau. Hanya saja, keputihan terlalu sering atau dalam jumlah banyak bisa-bisa adalah tanda bahwa kita mengidap kanker rahim.
Tidak gatal maupun tidak berbau bukan jaminan bahwa cairan bening itu adalah suatu hal yang aman, apalagi kalau keputihan yang terjadi bukanlah yang seperti itu, melainkan keputihan dengan lendir yang berbeda dengan warna yang beda juga. Lebih baik cek dulu apakah keputihan yang dialami masih normal, bila tidak segera pergi ke dokter untuk amannya.
(Baca juga: kanker serviks pada wanita)
- Siklus Menstruasi Abnormal
- Nyeri saat Buang Air Kecil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar